Memaksimalkan Kecerdasan Otak

Fungsi otakKetika berhadapan dengan anak yang terlihat enggan belajar apalagi berprestasi, kebanyakan orang tua sama, kalau tidak mengeluh dan meminta pengertian anak, mereka sering kali memberikan punishment atau hukuman. Kadang kala bahkan ada yang memvonis anaknya bodoh, tak  ada bakat untuk menjadi orang hebat. Padahal belum tentu demikian. Melalui buku ini, kita di ajak untuk berpikir  bahwa tidak ada anak bodoh, yang ada adalah anak yang belum menemukan cara belajar tepat dan di bimbing secara benar.
Tahap awal yang harus di lakukan oleh orang tua sebelum mengarahkan anak anak mencapai kehidupan terbaiknya adalah menemukan kelebihan dan kekuatan alamiah anak tersebut. Nah , melalui metode STIFIn , kita diajak untuk mengenal dimanakah  letak potensi kecerdasan genetik anak, serta upaya-upaya mengarahkannya.
Konsep STIFIn ini didasarkan pada turunan ilmu tentang otak manusia atau dekenal psikoanalitis, yang pernah dipopulerkan oelh Carl Gustav Jung (1875-1961). Otak manusia terbagi menjadi lima bagian. Setiap orang dianugerashi dominasi yang berbeda pada tiap belahannya sehingga mempengaruhi kemampuan atau kapasitas diri dan kepribadian. Jika yang paling dominan adalah limbik kiri, mesin
kecerdasannya dinamai Sensing (S). Jika yang paling dominan adalah otak kiri, mesin kecerdasannya adalah Thinking (T). Jika yang paling dominan adalah otak kanan, mesin kecerdasannya adalah Intuiting (I). Jika yang paling dominan adalah limbik kiri, mesin kecerdasannya adalah Feeling (F). Lalu jika yang paling dominan adalah otak tengah,dia bermesin kecerdasan Instinct(In). Mesin kecesdasan tersebut dapat pula diketahui dengan scann finger print atau pindai sidik jari (hal 35).

Yang menarik dari buku ini adalah kita diajak mengenal sifa, keunikan, dan kebiasaan masing-masing mesin kecerdasan tersebut, untuk kemudian memberikan beberapa solusi yang bisa dipraktikan langsung.
Orang Sensing dikenal dengan kepribadiannya yang rajin dan fokus dalam mengerjakan sesuatu sampai tuntas, daya ingatnya kuat dan detail
Orang Thinking berkarakter tegas, mandiri, kukuh seperti besi, memiliki kepandaian kesalahan secara objektif dengan kepandaiannya, serta memiliki kemampuan untuk memerintah dan memegang kekuasaan.
Orang Intuiting optimis, kreatif, berkelas, kuat, fleksibel, seperti jari manis; jari yang paling susah digerakan tetapi bentuknya indah serta tempat untuk meletakkan sesuatu yang indah-indah seperti cincin, serta memiliki chemistri dengan ilmu, kreatifitas, gagasan, solusi.
Orang Feeling itu penuh cinta, semangat, serta punya emosi yang bergantung pada mood, semua berasal dari perasaan di mana cinta adalah andalannya.
Orang Instinct mengalir, tenang, mencari kebahagiaan dari kedamaian dengan jalan memberikan manfaat kepada orang lain, berada di tengah untuk meningkatkan peran memberikan kedamaian orang yang bertikai, serta kemampuan yang serbabisa (hal 39-48).
Penulis kemudian menjelaskan perihal chemistry hubungan pola komunikasi dalam konsep STIFIn serta juga menjelaskan Aplikasi cara belajar yang pas masing-masing mesin kecerdasan.
Dalam proses belajar setiap mesin kecerdasan ada tahapan-tahapannya yang pasti berbeda untuk setiap mesin kecerdasan. Tahapan tersebut dimulai dengan tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Selain itu juga dibahas kalibrasi setiap mesin kecerdasan agar proses belajar tetap terjaga dan tetap dilakukan dengan nyaman dan membuat hasil maksimal. Satu lagi yang menarik adalah bahwa setiap mesin kecerdasan itu mempunyai penyakit belajar, yang secara sadar atau tidak sadar sudah menghinggapi pembelajar.
Penulis juga mengajak secara sadar kita harus mulai menerapkan pelaksanaan cara belajar anak-anak yang disesuaikan dengan mesin kecerdasan dan kepribadiannya agar proses belajar bisa dicapai dengan cara yang nyaman dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Diresensi Oleh :
Nurhadi (Penulis esai, cerpen dan resensi di berbagai media)
Koran SINDO Hal 10 (Budaya & Resensi) Tanggal 10 Juli 2014
[youtube:https://www.youtube.com/watch?v=08nLk5eyYQM]