Menanggulangi Problem yang Terjadi di Tempat Kerja.
Setiap orang pasti punya gaya memimpin masing-masing, ada yang tegas, fleksibel, kaku, ada juga yang otoriter, ada yang cuek, dan mungkin ga sedikit ada yang gampang marah kalo bawahannya melakukan kesalahan dalam bekerja. Kalo kebetulan punya bos yang easy going sih enak-enak aja, nah gimana kalo bos kita itu rada galak, dimana semua hal dalam kerjaan harus sesuai dengan standard dia.
Nah kali ini, thread saya bakal jelasin tentang gimana sih agan sista menyikapi tipe bos yang suka ngomel-ngomel. Mungkin beberapa dari agan sista pernah ada pengalaman buruk tentang tipe bos ini, atau bahkan ada yang menyimpan dendam, karena sakit hati yang begitu mendalam. Sadis banget ya gan. Sebelumnya yuk kita simak dulu kenapa sih agan sista perlu tahu cara menghadapi bos yang pemarah:
- Punya Bos pemarah bisa bikin anak buah ketakutan
Punya bos yang temperamental, yang gampang marah tanpa sebab yang jelas, atau yang ngomel-ngomel hanya karena masalah sepele, bisa bikin kita sebagai anakbuah jadi gampang ketakutan. Pasti bakal ada rasa takut yang selalu menghampiri kalo lagi dikantor, untuk menyapapun terkadang enggan. Punya bos kayak gini bisa jadi mimpi buruk bagi karyawan. Bukannya berkerja dengan suasana kantor yang menyenangkan, ini bahkan bisa buat suasana kantor jadi tempat paling bikin males.
- Kualitas kerja jadi kurang maksimal.
Ketika kita punya rasa takut yang berlebih bisa bikin kita tidak maksimal dalam bekerja. Hal ini sangat mungkin terjadi, karena suasana kantor tidak menyenangkan bisa membuat para karwayan tidak merasa bahagia, tidak enjoy dan berujung pada tidak maksimalnya kita bekerja. Kalo punya bos pemarah, bisa-bisa karyawan makin tambah stress oleh beban pekerjaan ditambah rasa takut terhadap bos atau bos.
- Gampang stress dan bikin tidak nyaman, akhirnya pilih Resign!
Makin lama rasa takut dialami oleh agan sista, bisa berakibat bertambahnya tingkat kesetresan yang timbulkan oleh rasa tidak nyaman untuk bekerja. Seperti pepatah yang selalu kita dengar, kalo orang sabar itu punya batas kesabarannya. Nah, kalo agan sista udah merasa dipuncak kesetresan dalam bekerja, hasil pekerjaan tidak maksimal dikarenakan rasa takut dan tidak nyaman, yang berdampak prestasi dikantor, pada akhirnya agan sista punya keinginan untuk resign dari pekerjaan. Padahal untuk mencari kerja tidak gampang lho.
Kalo agan udah pusing, stress, tertekan oleh bos yang pemarah, dan tidak bisa bertindak lebih (bahkan untuk memilih untuk resign) agan perlu baca tips dari ane berikut ini, cekidot!
- Jaga komunikasi yg baik dengan bos
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mencoba menghadapi bos yang pemarah adalah komunikasi dua arah yang baik. Kurangnya komunikasi yang positif antara bos dan bawahan akan membuat tidak terjalinnya rasa emosional kedekatan yang baik sehingga intensitas bos marah ke kita jauh lebih banyak. Cobalah membangun dan menjaga komunikasi baik dengan si bos, jangan takut untuk menyapa ketika agan sista bertemu dengan bos dijalan.
Coba mulai dengan menyapa “Hi”, “Selamat Siang/Sore/Pagi” kepada bos agan, hal ini mungkin awalnya akan terasa berat, tapi kalo udah sering, ini bisa jadi kebiasaan yang baik untuk memulai komunikasi yang lebih aktif. Oh ya, ketika agan sista menyapa si bos usahakan dengan intonasi yang ramah dan tebarkan senyum terindah agan sista ya J.
Selain itu, agan sista perlu untuk selalu control nada bicara ke bos sebagai langkah lanjutan buat bisa menjalin hubungan yan baik dengan si bos. Intonasi bicara sangat penting ke lawan bicara apalagi bicara dengan bos yang tipekal pemarah atau rada-rada sensi. Salah intonasi sedikit bisa memicu rasa kesal bos, oleh karena itu usahakan selalu untuk tidak melakukan intervensi atau motong pembicaraan ketika si bos bicara. Hal paling penting jangan sekali-kali bicara dengan ekspresi wajah yang menantang si bos. Itu bisa membuat bos jadi murka lho.
- Kenali jalan pikiran bos
Bos yang pemarah ada yg bermacam-macam ya, ada yang sengaja memancing emosi dan membuat bawahan kesal, serta ada juga sensitive. Tipe bos sensitive ini bisa marah karena hal-hal sepele. Agan perlu untuk mengenali dan mengklasifikasikan tipe yang mana bos agan. Oh ya, setiap bos mungkin punya hal-hal yang berbeda yang bisa membuat mereka marah. Agan sista harus memulai untuk mengenali sifat si bos. hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mempelajari hal-hal yang bos suka dan tidak suka. Pelajari sebab-sebab bos suka marah. Untuk mengetahuinya bisa dengan merhatiin si bos langsung atau bisa juga tanya ke rekan kerja lain yang sudah kenal lama dengan si bos. Nah kalo udah tau, jangan coba-coba untuk melakukan sesuatu yang bos tidak suka, dan selalu lakukan pencegahan.
- Bersosialisasi dengan bos di luar jam kantor
Seperti penjelasan pada point pertama, agan sista bisa mencoba untuk melakukan pendekatan yang lebih personal dengan bos setelah ada komunikasi yang baik. Perlahan pererat hubungan dengan bos di luar jam kantor. Agan bisa mencoba untuk mengajak bos olahraga bareng, makan bareng, dan ketika si bos ulang tahun berilah ucapan serta kejutan kecil untuk si bos bersama rekan-rekan kantor. Yg penting harus bisa dibedakan dengan bersosialisasi dengan cari muka. Jangan sampai bos kita bahkan rekan kerja kita jadi salah paham disangkanya kita mau cari muka. Harus pinter-pinter membawa diri supaya tidak ada kesalahpahaman dengan bos apalagi rekan kerja kita.
Setelah hubungan dengan bos di luar jam kerja baik, intensitas bos agan marah di kantor bisa sedikit berkurang dan ikatan emosional secara personal bisa terjalin dengan baik.
- Hindari konflik
Hal berikutnya yang bisa agan lakuin untuk mengatasi bos yang pemarah adalah untuk selalu hindari konflik dengan bos. Untuk menghindari konflik dengan bos bisa degan cara yang paling mudah adalah, untuk coba untuk selesaikan tugas yang diberikan bos selesai tepat waktu dan akan lebih baik sebelum deadline yang diberikan. Hal tersebut bisa mengurangi alasan bos untuk marah ke agan sista, karena salah satu faktor yang bisa membuat bos marah-marah adalah ketika bawahannya tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.
Selanjutnya coba untuk tidak menentang apa yang diperintahkan bos dan jangan lupa coba untuk berpikir dari sudat pandangan lain, jika memang itu benar menyimpang atau kita ga sreg untuk melakukannya, coba untuk menahan diri untuk tidak membantah dan menyangganya, agan sista bisa mencoba menjelaskannya secara pribadi setelah suasana meredah.
Hal yang tidak kalah penting, jangan pernah memancing emosi dengan bos didepan rekan kerja agan seperti membantah dan menyangga perintah bos. Itu bisa dianggap menentang apa yang diperintahkan bos dan tidak punya rasa hormat akan perintah bos, secara terkadang bos punya ego yang tinggi untuk tidak mau ditentang dan dikritik oleh bawahan didepan karyawan lain dengan cara yang kurang sopan tentunya. Jika agan kesal sama perintah bos, jangan coba untuk membicarakan kejelekan bos atau nge-gosipin bos agan, itu salah besar, kalo bos sampe tau bisa berabe nanti urusannya.
- Sopan
Langkah berikut yang bisa agan terapin buat mengahadapi bos yang pemarah biar lebih “jinak” sama agan sista kuncinya adalah sopan. Mungkin hampir semua orang ingin dihargai dan dihormati oleh sesama, begitupun dengan bos, apalagi dia memiliki jabatan yang lebih diatas dan kita hanya sebagai bawahan, untuk sepantasnya kesopanan selalu dijaga ya gan. Sopan bukan hanya cara kita berbicara sama si bos tapi, tapi dari attitude kita, termasuk berpakaian didepan bos, dan bahasa tubuh yang sopan terhadap bos sehingga emosi bos tidak terpancing.
“Everyone should be respected as an individual, but no one idolized.”-Albert Einstein
- Jadilah orang yang bisa diandalkan oleh bosmu
Untuk menghindari ocehan bos, agan bisa coba untuk selalu jadi orang yang bisa diandalkan dalam pekerjaan di kantor. Agan bisa menunjukannya dengan sikap pekerja yang penuh inisiatif di berbagai hal. Sikap inisiatif sendiri mencerminkan bahwa agan sista punya rasa keinginan dan kemauan yang tinggi untuk melakukan sesuatu hal yang mana penting bagi kelanjutan perusahan tanpa adanya paksaan dari bos. Sifat inisiatif dalam berkerja sangat dibutuhkan, karena tidak selalu perintah bos bisa jadi patokan untuk menyelesaikan tugas.
Selain itu, agan harus punya sifat yang inovatif dalam bekerja. Sikap inovatif membuat agan selalu berusaha untuk berpikir inovatif, sehingga setiap menghadapi masalah agan bisa menghasilkan solusi dan gagasan yang benar, diluar kemampuan dan pemikiran orang lain. Nah, dengan bersikap seperti ini agan bisa satu langkah lebih maju dari karyawan lain di hadapan bos karena orang yang inovatif mempunyai produktivitas dan sensitivitas yang tinggi dalam bekerja yang mana tidak semua orang punya sikap tersebut.
Tentunya terakhir agan sista harus bisa memberikan hasil yang maksimal dan selalu bertanggung jawab penuh dalam setiap tugas yang diberikan sehingga bos bisa mempercayai kinerja agan dan nantinya akan jadi salah satu yang bisa diandalkan. Walau bagaimana kerasnya kita bekerja, hal itu harus terlihat dari hasil pekerjaan itu sendiri.
- Selalu berusaha untuk melampaui ekspetasi bos ketika bekerja
Cara yang paling efektif buat agan sista lakuin untuk ngebuat si bos jarang marah adalah selalu berusaha untuk melampaui ekspetasi bos agan dalam bekerja. Selalu memiliki dan melakukan standar yg tinggi ketika bekerja. Jangan hanya jadi yang biasa dihadapan si bos. Bungkam emosi bos dengan hasil kerja agan sista yang memuaskan. Buat bos terpukau dengan kinerja agan, bisa dengan cara apapun selagi itu tidak menyimpang. Misalnya, agan tahun ini diberi target untuk jualan sebesar Rp 2 Milyar. Agan termotivasi untuk bisa melebihi target yg diminta. Diakhir tahun agan ternyata bisa jualan sampai dengan Rp 2,5 Milyar. Artinya agan udah bisa melampaui harapan si bos, dijamin bos pasti bakal suka sama agan. Nanti-nanti agan bakal dicari untuk mengerjakan projek-projek selanjutnya. Jangan lupa agan sista harus terus belajar jangan mudah puas dengan apa yang sudah di dapat.
- Tenang, hilangkan ego dan positive thinking
Ketika agan berhadapan dengan bos yang pemarah, cobalah untuk selalu tenang dan tidak terpancing amarahnya. Agan perlu hilangkan ego dan pendapat pribadi tentang sikap bos yang suka marah, coba liat dengan sudut pandang yang objektif dan bijaksana.
Agan harus bersikap bijak saat bos marah-marah, dan selalu berfikir jernih dengan kepala yang dingin. Jangan coba-coba untuk menambahkan “bahan bakar” amarah beliau, bisa-bisa malah bikin keributan frontal yg sangat tidak baik jika sampai terjadi.
Jika agan sudah tenang, agan bisa tanya baik-baik ke bos agan secara perlahan kenapa dia marah ke agan. Cari tahu dan kalo itu memang kesalahan agan minta maaflah dan coba perbaikin dikemudian hari, tapi jika itu kesalahan bos lakukan pendekatan yang terarah, terencana dan tidak ngotot atau langsung melabrak bos, dengan begitu agan bisa lebih mudah menghadapai bos yang pemarah.
“Control your emotion or it will control you.” – Samurai Maxim (Book Writer)
- Evaluasi diri
Seperti biasa, sebelum agan sista kesal dengan bos yang suka marah-marah ke agan, coba evaluasi dulu diri agan, kenapa beliau selalu marah-amrah? Apa mungkin agan sista ngelakuin hal-hal yang tidak disukai olehnya, atau mungkin kesalahan yang membuat emosi beliau kepancing, mungkin juga nada bicara dan statement agan yang tidak sopan. Setiap orang bisa marah oleh sebab-sebab tertentu, sangat jarang tanpa ada sebab, seperti pepatah “Kalo ada asap, pasti ada api” setiap masalah pasti ada sebab. Maka sangat diperlukan agan sista untuk introspeksi diri, sebelum menyalahkan si bos yang marah-marah ke agan sista.
“Without reflection, we go blindly on our way, creating more unintended consequences, and failing to achieve anything useful.” – Margaret J. Wheatley (American Writer and Management Consultant)
- Don’t take it personal
Tips dari ane buat menghadapi bos yg pemarah b yang galak adalah berusaha untuk tidak dimasukin ke hati ketika dia marah-marah. Coba untuk tidak menyimpan dendam dan amarah, toh itu bakal membuat perasaan kesal yang terus menerus akibatnya malah agan sendiri yang sakit hati. Kalo sakit hati selalu dipendam jadinya ga sehat. Coba untuk tetap terbuka dalam hal kritik dan saran bahkan jika itu menyakitkan perasaan. Buat omelan bos jadi bahan perbaikan diri dan kalo agan udah ambil yang baik-baik dari ocehan beliau, coba buang yang buruknya biar perasaan agan lebih plong dan tidak ada perasaan yang terpendam.